K.H. Ali Muqoddas Tegaskan 4 Tugas Pengurus dalam Musyawarah Kerja MWC NU Kota Kudus

Drs. K.H. Ali Muqoddas, M.Ag.
(Rois Syuriyah MWC NU Kota Kudus)

Selang beberapa saat setelah Konferensi, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kota Kudus mengadakan kegiatan malam ta’aruf sekaligus Musyawarah Kerja di Aula pondok pesantren Yanbu’ul Qur’an Kecamatan Kota, Selasa malam 11 Juni 2024.

Tepat pukul 19.30, kegiatan yang menghadirkan seluruh jajaran kepengurusan baru MWC NU Kota Kudus, masa kepengurusan 2024 - 2029, dimulai dengan sambutan dari KH. Ulin Nuha Arwani

"Agenda ini kami mulai tepat waktu, walaupun banyak pengurus yang belum hadir, untuk menanamkan kedisiplinan bagi para warga NU, khususnya kepada para pengurus", penjelasan dari M. Tarjono, Ketua Tanfidziyah MWC NU Kota terpilih.

Rais Syuriah MWC NU Kota Kudus KH. Ali Muqoddas dalam sambutannya, menyampaikan empat tugas utama pengurus MWC NU Kota.

Pertama, mengingat kembali sejarah lahirnya Nahdlatul Ulama yang dipandhegani oleh para kiai dan wali Allah.

“NU bukan organisasi sembarangan. Karenanya kita sebagai jama’ah sekaligus jam’iyah harus benar-benar membela Nahdlatul Ulama,”ujarnya.

Kedua, mempertahankan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (aswaja) an-Nahdliyah dan melestarikan serta memperjuangkannya di Nusantara.

“Ini sesuai dengan wasiat Mbah Abdul Wahab Chasbullah, bahwa siapa saja yang menghidupkan NU maka rejekinya akan ditanggung dan didoakan dicukupi. Doktrin inilah yang harus kita pegang kuat-kuat untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” tandasnya.

Ajaran Islam Aswaja, imbuh dia, merupakan peninggalan Rasulullah (Atsarun Nubuwwah) sahabat dan ulama yang harus kita jaga. Strategi yang bisa dilakukan antara lain dengan memasukkan lebih banyak tokoh ke struktur NU di Kecamatan Kota Kudus. Strategi lainnya adalah dengan gemar melaksanakan pertemuan, Turba, pengajian dan pengkajian terhadap berbagai fenomena yang terjadi.

“Juga kita gerakkan kader-kader NU (syubbanul yaum: GP Ansor, Fatayat, IPNU-IPPNU) untuk menguasai ilmu pengetahuan di berbagai bidang, baik keagamaan, pendidikan, perekonomian maupun kesehatan, sesuai dengan amanat Muktamar 33 di Jombang tahun 2015 silam," sambung Rais dua periode MWC NU Kota ini.


Ketiga, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menanamkan jiwa nasionalisme pada setiap generasi muda dan anak-anak keluarga NU.
Jiwa nasionalisme sudah dicontohkan oleh ulama-ulama yang berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. Kita bisa mencontoh sosok Pangeran Diponegoro yang gagah berani angkat senjata, dimana masa itu memang dibutukan jihad dalam bentuk pertempuran.

“Jihad yang dibutuhkan saat ini yakni melawan radikalisme dan kelompok yang tidak sesuai dengan asas Pancasila.” Tegas sang Rois

Keempat, menjadikan NU sebagai instrumen atau alat untuk mensejahterakan masyarakat. Sejahtera dalam kehidupan diniyyah, kesehatan, sejahtera dalam pendidikan dan ekonomi, serta umat ini tidak berada pada garis kemiskinan.

Di akhir sambutannya, beliau menghimbau kepada seluruh pengurus, agar dalam berjuang melalui dan bersama NU dapat mengamalkan empat tugas secara ikhlas disertai tawakkal kepada Allah.

“Sebab pada akhirnya, semua usaha dan upaya akan dikembalikan kepada Allah.” Tutup KH. Ali Muqoddas.

Acara malam itu juga menghadirkan KH. Ulil Albab Arwani, Rois Syuriah PCNU Kab. Kudus dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kudus, KH. Asyrofi Masyitoh. Rangkaian kegiatan malam tersebut, di akhiri dengan penyampaian rancangan program kerja oleh masing-masing lembaga.

"Rancangan program kerja ini akan menjadi panduan, bagi masing-masing pengurus untuk melaksanakan kegiatan, paling tidak selama 1 tahun masa kepengurusan," Terang Ketua NU Kota, M. Tarjono


(LTN NU Kota)


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url